10 Best Films of 2017


Banyak sekali film-film bagus bertebaran di tahun 2017 yang mengangkat berbagai isu. Sayang rasanya jika saya tidak membuat daftar 10 film terbaik di tahun 2017. Ketika saya harus memilih film-film mana yang terbaik dari yang terbaik, saya banyak melakukan perombakan dan perubahan, karena asli, di tahun 2017 ini banyak banget film-film bagus yang membuat saya lagi dan lagi selalu berdecak kagum setelah menontonnya.

Setelah saya pikir masak-masak, inilah daftar 10 film terbaik di tahun 2017 yang saya urutkan berdasarkan alfabet.

1. Baby Driver


Well, gak usah ada keraguan deh kalau untuk film yang satu ini. Sebelum filmnya keluar, saya sudah pantau terus perkembangan film ini dari media sosial sutradaranya, Edgar Wright, karena saya nge-fans banget sama karya-karya beliau sebelumnya.

Film ini bercerita tentang seorang pengemudi handal bernama Baby yang harus mengendarai mobil untuk aksi-aksi pencurian kelas kakap. Di tengah pekerjaannya yang berbahaya itu, dia juga jatuh cinta dengan seorang pramusaji bernama Debora.


Hampir dari segala aspek film ini mempunyai nilai sempurna dan tanpa cela. Yang paling menonjol adalah bagaimana tiap lagu di film ini bisa bersinkronisasi dengan tiap-tiap adegan di dalam film. Intinya, Edgar Wright memikirkan betul bagaimana cara merangkai adegan per adegan secara detail hingga ke hal-hal yang terkecil. Dan saya bisa pastikan ke kalian, the more you see it, the more you will get blown away by it. Ulasan lengkap Baby Driver bisa dibaca di sini.

2. Bad Genius


Bad Genius adalah film Thailand yang bercerita tentang Lynn, seorang murid SMA penerima beasiswa yang sangat pintar yang memutuskan untuk memberikan contekan ke teman-temannya ketika tes untuk mendapatkan uang. Contek-menyontek ini pun berlanjut ke tingkat yang lebih tinggi yaitu level tes internasional.


Ini salah satu film paling intens dan deg-degan yang pernah saya tonton. I mean, deg-degannya itu ngelebihin kaya lagi nonton film setan, thriller atau semacamnya. Sepanjang film pokoknya gak dikasih ampun deh, adrenalin dipacu terus dan dibikin gregetan. Bad Genius is a genius film, indeed.

3. Call Me by Your Name


Film ini sudah pasti adalah award material film dan bahkan sudah menang di beberapa penghargaan film yang sudah diselenggarakan. Berlatar belakang di Italia bagian utara pada tahun 1983 di musim panas, Call Me by Your Name bercerita tentang percintaan seorang remaja pria bernama Elio dengan Oliver,  seorang tamu yang menetap sementara di rumahnya sebagai asisten penelitian Ayahnya Elio.


Call Me by Your Name bukan sekedar summer fling biasa. Meskipun film ini menghadirkan gay romance yang mungkin tidak semua orang bisa menerimanya, tapi tidak dapat dipungkiri kalau film ini sangatlah artistik dan indah. Jalinan percintaan yang bermula dengan kaku di antara Elio dan Oliver sangat manis untuk diikuti, belum lagi kia dimanjakan dengan pemandangan menakjubkan pedesaan Italia di sepanjang film. Dan untuk kedua aktor utamanya, Timothée Chalamet dan Armie Hammer, mereka adalah yang terbaik. Chemistry di antara mereka berdua terbangun dengan sangat baik dan meyakinkan.

Oh ya, dan soundtrack di film ini, Good Lord, juara banget deh. Sufjan Stevens, you're such a tear-jerker. Thanks for that!

4. Get Out 


Hmmm, Get Out ya... Film ini bisa dibilang salah satu film ter-WTF tahun ini sih. Get Out berkisah tentang pasangan antar ras yaitu si kulit putih Rose yang mau membawa Chris, pacar Afrika-Amerikanya ke keluarganya di rumah yang mewah namun terpencil di dalam hutan. Pertemuan pertama Chris dengan keluarga Rose membuat Chris melihat misteri besar yang dapat mengancam dirinya.


Ide cerita Get Out ini bisa dibilang fresh dan out of the box. Twist yang dihadirkan benar-benar orisinil dan menyinggung isu yang belakangan terjadi di kehidupan sosial kita.

5. Lady Bird


Lady Bird mempunyai cerita tentang anak daerah Sacramento berumur 17 tahun bernama Christine yang memberi nama Lady Bird untuk dirinya sendiri. Dia lebih suka dipanggil Lady Bird ketimbang Christine. Lady Bird berasal dari keluarga menengah ke bawah yang mempunyai mimpi besar untuk kuliah di luar Sacramento dan mengejar cita-citanya, yang mana di tengah semua itu dia sering cekcok dengan ibunya.


Film coming of age ini terasa dekat banget sama saya karena saya bisa ngerasa relate banyak dengan konflik-konflik di film ini, terutama hubungan cinta dan benci antara Lady Bird dan mamanya. Saoirse Ronan dan Laurie Metcalf sangat meyakinkan sekali memerankan peran anak dan ibu yang membuat kita yang menontonnya menjadi emosional dan ikut terbawa perasaan. Film ini disampaikan sangat jujur tentang kelabilan seorang remaja wanita yang masih mereka-reka jati diri dia yang sebenarnya. Oh ya, di sini ada Timothée Chalamet juga. Sepertinya Timothée akan mempunyai karir bagus setelah di tahun 2017 membintangi dua film bagus.

6. Logan


Karakter Wolverine sepertinya sudah melekat dengan aktor Hugh Jackman. Bayangkan saja, Hugh sudah memerankan Wolverine semenjak tahun 2000 di film X-Men. Semenjak itu, Hugh konsisten memerankan Wolverine di beberapa franchise X-Men lainnya. Hingga akhirnya film Logan muncul di tahun 2017 dan mengubah tone film X-Men dan cara pandang kita terhadap Logan.

Di film ini, Logan digambarkan sudah tua dan tidak melakukan kegiatan superhero lagi. Dia hanya ingin hidup tenang dan terlepas dari keramaian sambil merawat Profesor X. Hingga suatu hari Logan bertemu dengan anak perempuan yang ternyata adalah seorang mutan yang mempunyai kemampuan sama seperti dirinya.


Logan bukan sekedar film stererotip superhero biasa. Logan dikemas dengan dark tone yang lebih mengedepankan emosi dan perasaan di dalamnya. Walapun dengan segala kebrutalannya yang ada, Logan masih menyisipkan hati di dalamnya.

7. Mother!


Nah ini... film yang satu ini, saya bisa pastikan, film ini tergolong segmented yang tidak semua orang bisa suka. Tapi kebetulan kalau saya sih suka, film-film unik gak biasa seperti ini memang my cup of tea, hehe.

Film arahan Darren Aronofsky berkisah tentang pasangan suami istri yang hidup tenang di suatu pedalaman desa hingga suatu saat mereka kedatangan tamu yang membuat suasana menjadi tidak nyaman.


Kalau buat saya pribadi, film ini diskusi-able sih. Kalau habis nonton ini gak dibahas atau paling gak baca-baca penjelasan filmnya di google bakal kurang meresap gitu rasanya. Film ini mengandung banyak alegori-alegori dan simbol-simbol yang tersirat. Darren Aronofsky ini memang jenius sih bisa membuat film se-visioner ini. Dan oh ya, performa Jennifer Lawrence dan Javier Bardem di sini jempolan banget sebagai karakter-karakter utama.

8. Okja


Film keluaran Netflix ini bercerita tentang Mija, seorang gadis kecil di Korea Selatan yang berteman baik dengan Okja, babi besar hasil eksperimen perusahaan besar di Amerika Serikat. Petualangan dimulai ketika Mija berusaha untuk melindungi Okja dari rencana jahat perusahan besar tersebut kepada Okja.


Pertemanan antara Mija dan Okja terlihat tulus dan jujur. Petualangan yang mereka lewati bersama juga asyik dan seru untuk diikuti. Film ini terasa dinamis dari awal sampai akhir. Dan kalau mau melihat Jake Gyllenhaal memerankan tokoh yang kelewat konyol, film ini adalah film yang tepat untuk kamu tonton.

9. The Killing of a Sacred Deer


Whoa, ini adalah salah satu film yang paling bikin depresi. Yeah yeah, I know, I'm into those kinds of depression films. Film ini berkisah tentang dokter bedah bernama Steven yang hidupnya menjadi kacau setelah kedua anaknya satu persatu jatuh sakit secara misterius dan Steven pun harus berususan dengan Martin, seorang lelaki muda yang dia urus dan perhatikan namun ternyata dia mempunyai niat buruk terhadap Steven.


Film ini konfliknya belum kelihatan hingga paling tidak sampai babak kedua. Di awal film, semua terlihat normal. Tapiiiii, dari awal film, semua kenormalan dan percakapan sederhananya itu pun terlihat janggal dan membuat tidak nyaman. Dan benar saja, seiring berjalannya film, semua hal menjadi lebih kacau dan rasa tidak nyaman itu terasa lebih kuat. Salah satu film paling depresi tahun ini yang disajikan secara getir.

10. Wonder


Film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama ini bercerita tentang bocah laki-laki bernama Auggie yang baru pertama kalinya pergi ke sekolah umum ketika kelas 5 SD setelah selama ini dia home schooling karena Auggie mempunyai penampilan fisik dan kesehatan yang berbeda dengan orang lain pada umumnya.


Saya menantikan film ini karena saya sudah membaca novelnya terlebih dahulu. Film ini benar-benar film yang kaya akan kebaikan dan kebijaksanaan. Kita bisa belajar banyak dari film ini dan mengevaluasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Atmosfir yang dibangun dalam film ini sangatlah hangat. Wonder adalah film yang cocok ditonton untuk siapa saja. Ulasan lengkap Wonder bisa dibaca di sini.













Comments

Popular posts from this blog

Film Review: Posesif (2017)

Film Review: Goodnight Mommy (2014)

Coming Soon: Up In The Air.