Film Review: Annabelle: Creation (2017)
3 tahun sudah berlalu semenjak
film Annabelle yang pertama rilis. Film yang bisa dibilang mengecewakan karena
datarnya kengerian dan keseruan yang dihadirkan. Tahun ini, prequel Annabelle
tayang di bioskop dengan judul Annabelle: Creation. Berarti, kita diajak mundur
lagi untuk mengetahui sejarah asal muasal kehadiran boneka yang kerap membawa
malapetaka di The Conjuring Universe.
Jujur, saya tidak terlalu
mengikuti berita tentang Annabelle: Creation. Saya cenderung acuh karena
mengingat film Annabelle sebelumnya menurut saya tidak terlalu spesial dan
membosankan sehingga saya tidak menaruh ekspetasi apapun terhadap film
prequelnya ini. Dan keputusan yang saya ambil merupakan keputusan yang tepat.
Dengan tidak tahu banyak dan
tidak menaruh ekspetasi apapun tentang film Annabelle: Creation, membuat saya
tenggelam dalam kengerian mencekam yang sesungguhnya dan untuk itu, saya merasa
terpuaskan karena berhasil ditakuti habis-habiskan. Sangat. Adalah keputusan
yang tepat untuk mendapuk David F. Sandberg sebagai sutradara di film ini,
karena di bawah pengarahannya, film ini jauh lebih bagus melampaui film
pertamanya.
Premis Annabelle: Creation
sendiri bercerita tentang bagaimana sang boneka itu terbuat. Boneka yang
awalnya nampak cantik dan normal itu dibuat oleh Samuel Mullins (Anthony
LaPaglia), seorang pembuat boneka yang hidup bahagia bersama istrinya Esther
Mullins (Miranda Otto) dan anak perempuan kecilnya Bee (Samara Lee). Namun
ditengah keharmonisan hidup mereka, terjadi kecelakaan tragis yang merenggut anak
kesayangan satu-satunya keluarga Mullins dan meninggalkan mereka dalam
kesedihan yang teramat besar.
12 tahun setelah kepergian anak
mereka, keluarga Mullins membuka rumah besarnya menjadi sebuah panti asuhan
untuk seorang suster dan beberapa anak-anak perempuan. Ketika keluarga Mullins
berpikir membuat rumahnya menjadi tempat tinggal bagi anak-anak malang yang
tidak mempunyai orang tua adalah ide yang bijaksana karena dapat mengisi
kekosongan di rumah besar mereka, ternyata terdapat bahaya dari roh jahat yang
mengintai di rumah tersebut dan melibatkan boneka yang kita kenal dengan
panggilan Annabelle.
Di paruh pertama film, kita
diberikan kesempatan untuk berkenalan dulu dengan beberapa karakter barunya dan
beberapa petunjuk-petunjuk yang jelas akan dimanfaatkan dengan sangat optimal
nantinya sebagai elemen-elemen penting yang digunakan untuk objek
menakut-nakuti pada paruh selanjutnya. Bagian pengenalan ini juga dirasa pas,
tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek hingga kita akhirnya dibawa
kepada bagian awal permasalahan. Mulai dari sini, tensi kengerian sudah
dibangun sedikit demi sedikit, perlahan namun pasti untuk memberikan rasa takut
yang sebenarnya sampai akhirnya semua hal terasa sangat seram dan saya sebagai
seorang yang penakut rasanya sudah tidak sanggup lagi menontonnya karena
terlalu lelah ditakut-takuti terus menerus.
Hal-hal yang membuat tiap adegan
seram di film Annabelle: Creation ini bekerja sangat baik adalah karena aktor-aktornya,
efek musiknya dan pergerakan kameranya yang menjadikan film ini tidak
menyajikan jump scare murahan semata. Untuk akting yang terlihat gemilang,
rasanya Lulu Wilson yang berperan sebagai Linda dan Talitha Bateman sebagai
Janice yang harus diberikan ucapan selamat setinggi-tingginya karena akting
merekalah yang membuat film ini semakin hidup dan meyakinkan untuk terus
meneror penontonnya, ditambah dengan scoring yang tidak terlalu berlebihan dan
pergerakan kamera yang dengan apik merekam dari sudut-sudut yang dapat
memberikan kengerian berlebih.
Jika membicarakan tentang
kontinuitas film ini di dalam The Conjuring Universe, cara Annabelle: Creation
menyambungkan cerita kepada film Annabelle yang pertama cenderung halus dan
masuk akal. Di Annabelle: Creation sendiri juga memberikan beberapa easter eggs
untuk film selanjutnya dalam The Conjuring Universe, yaitu The Nun (2018).
Directing: 8.8
Acting: 8.1
Story: 7.7
RATING: 8.2
Comments
Post a Comment